Penggantian ban dengan ukuran lebih besar dari standarnya, dipastikan menimbulkan masalah. Pasalnya, ban tidak bisa dipasang langsung (plug and play). Ganjalan utama, lebar lengan ayun, Velg, sproket dan sebagainya.
Tips yang diberikan oleh mbah jambrong ahli modofikasi bisa dimanfaatkan. Menurutnya, "Jika mengganti dengan ban lebih besar, ideal naik satu atau dua tingkatl, baik ban depan atau belakang."
Misalkan ban standar 70/90 di depan (lebar telapak 70 mm, dtinggi 90% dari lebar tapak ), dan belakang 80/90, paling gampang diganti dengan 80/90. Hasilnya, ban menjadi lebih lebar namun menjadi tinggi. Sedangkan belakang, bisa 90/90 sehingga ban terlihat lebar namun ketinggian tetap sama.
Ukuran itu harus diperhatikan, baik lebar atau tinggi ban (depan atau belakang) tidak boleh naik lebih dari dua tingkat. Jika tidak, mengakibatkan usia ban jadi pendek dan handling juga kurang baik. Misalkan jika tinggi berlebihan, bagian tengah ban akan lebih cepat habis.
Masalah lain yang muncul, akselerasi awal menjadi berat. Keuntungannya, lebih stabil, karena menelapak lebih baik di aspal.
Tips yang diberikan oleh mbah jambrong ahli modofikasi bisa dimanfaatkan. Menurutnya, "Jika mengganti dengan ban lebih besar, ideal naik satu atau dua tingkatl, baik ban depan atau belakang."
Misalkan ban standar 70/90 di depan (lebar telapak 70 mm, dtinggi 90% dari lebar tapak ), dan belakang 80/90, paling gampang diganti dengan 80/90. Hasilnya, ban menjadi lebih lebar namun menjadi tinggi. Sedangkan belakang, bisa 90/90 sehingga ban terlihat lebar namun ketinggian tetap sama.
Ukuran itu harus diperhatikan, baik lebar atau tinggi ban (depan atau belakang) tidak boleh naik lebih dari dua tingkat. Jika tidak, mengakibatkan usia ban jadi pendek dan handling juga kurang baik. Misalkan jika tinggi berlebihan, bagian tengah ban akan lebih cepat habis.
Masalah lain yang muncul, akselerasi awal menjadi berat. Keuntungannya, lebih stabil, karena menelapak lebih baik di aspal.
Comments
Post a Comment